Metrotvnews.com, Kairo: Duta
Besar RI untuk Libia Sanusi mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di
negara itu masih dalam keadaan aman sehingga belum ada rencana
evakuasi. "Situasi dan kondisi di Libia masih belum membahayakan.
Karena itu KBRI Tripoli belum berencana mengevakuasi WNI," kata
Sanusi, Sabtu (19/2). Kendati demikian, menurut dia, KBRI
telah melakukan kontak-kontak dengan sejumlah WNI di negara itu untuk
antisipasi kemungkinan evakuasi bila situasi keamanan memburuk. Jumlah
total WNI di Libia tercatat 850 orang, terdiri atas 130 mahasiswa, 25
staf KBRI dan keluarga. Sisanya tenaga kerja Indonesia (TKI)
yang direkrut perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya untuk pembangunan
jalan raya, dan beberapa profesional yang bekerja di
perusahaan-perusahaan minyak. Selain itu, tambahnya, terdapat pula 50
tenaga kerja wanita (TKW) yang terdaftar di KBRI. TKW yang
bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Libia itu diduga berstatus
ilegal dan diperkirakan ada puluhan TKW lagi yang tidak terlacak
karena mereka tidak melapor ke KBRI. Bila keadaan memburuk, jelas
Sanusi, para WNI tersebut akan langsung dievakuasi ke Tanah Air.
Libia menjadi sorotan media massa dunia karena dilanda aksi
unjuk rasa antipemerintah. Media massa Arab melaporkan puluhan orang
tewas dan puluhan orang lagi cedera akibat bentrokan antara pengunjuk
rasa dengan aparat keamanan. Jumlah korban tewas atau luka-luka
diperkirakan terus bertambah. (Ant/RIZ) Source:Kompas.com
Besar RI untuk Libia Sanusi mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di
negara itu masih dalam keadaan aman sehingga belum ada rencana
evakuasi. "Situasi dan kondisi di Libia masih belum membahayakan.
Karena itu KBRI Tripoli belum berencana mengevakuasi WNI," kata
Sanusi, Sabtu (19/2). Kendati demikian, menurut dia, KBRI
telah melakukan kontak-kontak dengan sejumlah WNI di negara itu untuk
antisipasi kemungkinan evakuasi bila situasi keamanan memburuk. Jumlah
total WNI di Libia tercatat 850 orang, terdiri atas 130 mahasiswa, 25
staf KBRI dan keluarga. Sisanya tenaga kerja Indonesia (TKI)
yang direkrut perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya untuk pembangunan
jalan raya, dan beberapa profesional yang bekerja di
perusahaan-perusahaan minyak. Selain itu, tambahnya, terdapat pula 50
tenaga kerja wanita (TKW) yang terdaftar di KBRI. TKW yang
bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Libia itu diduga berstatus
ilegal dan diperkirakan ada puluhan TKW lagi yang tidak terlacak
karena mereka tidak melapor ke KBRI. Bila keadaan memburuk, jelas
Sanusi, para WNI tersebut akan langsung dievakuasi ke Tanah Air.
Libia menjadi sorotan media massa dunia karena dilanda aksi
unjuk rasa antipemerintah. Media massa Arab melaporkan puluhan orang
tewas dan puluhan orang lagi cedera akibat bentrokan antara pengunjuk
rasa dengan aparat keamanan. Jumlah korban tewas atau luka-luka
diperkirakan terus bertambah. (Ant/RIZ) Source:Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar