Sabtu, 19 Februari 2011

Astressin-B Si Penumbuh dan Penghitam Rambut

SEKUMPULAN peneliti Amerika Serikat mengamati
bagaimana stres mempengaruhi usus untuk menemukan sebuah senyawa kimia
kuat yang menyebabkan tikus menumbuhkan kembali bulunya dengan
memblokade hormon terkait stres.

Meski hasil penelitian belum
diuji pada manusia, senyawa itu terbukti menumbuhkan bulu lebih banyak
pada tikus dibandingkan dengan minoxidil, senyawa dalam Rogaine, obat
yang populer untuk kebotakan. Demikian diserukan jurnal PLoS
One
.

"Ini bisa membuka wawasan baru untuk mengobati
kerontokan rambut pada manusia melalui modulasi reseptor hormon stres,
terutama kerontokan yang berkaitan dengan stres kronis dan penuaan,"
kata Mulugeta Juta, penulis studi, belum lama ini.

Para
peneliti dari University of California di Los Angeles dan Veterans
Administration ini menemukan senyawa kimia penumbuh rambut ini
benar-benar tak disengaja.

Sebelumnya tim ilmuwan menggunakan
tikus mutan yang telah direkayasa secara genetik yang diubah untuk
menghasilkan terlalu banyak hormon stres yang disebut faktor pelepas
corticotrophin (CRF). Kondisi stres kronis adalah pemicu tikus-tikus
itu kehilangan bulu di punggung mereka.

Tim peneliti
menyuntikkan senyawa kimia yang disebut astressin-B, yang dikembangkan
oleh Salk Institute yang berbasis di California, ke tubuh tikus untuk
mengetahui bagaimana penghambat CRF dapat mempengaruhi fungsi
pencernaan.

Ketika tidak melihat ada pengaruh pada awalnya,
mereka melanjutkan memberikan senyawa itu selama lima hari. Para
peneliti menyelesaikan tes pencernaan tikus-tikus yang sudah disuntik
astressin-B dan menempatkan tikus kembali ke kandang bersama
kelompoknya yang memiliki bulu.

Ketika para peneliti kembali
untuk melakukan pemeriksaan lagi terhadap tikus yang stres tiga bulan
kemudian, alangkah terkejutnya karena mereka tak tidak bisa lagi
membedakan mana tikus yang stres dan yang tidak karena semuanya sudah
tumbuh bulu kembali.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pengobatan
dengan senyawa ini dalam waktu singkat menyebabkan pertumbuhan kembali
bulu yang panjang pada tikus mutan yang stres kronis," kata Mulugeta
dari David Geffen School of Medicine di UCLA.

Bukan hanya
membantu pertumbuhan rambut, senyawa ini juga dapat membantu
mempertahankan warna rambut dan mencegah agar tidak berubah warna
menjadi abu-abu.

"Molekul ini juga membuat warna rambut,
mencegah rambut beruban," katanya.

Pengobatan yang hanya butuh
waktu lima hari ternyata memberikan efek pertumbuhan bulu yang
berlangsung hingga empat bulan, ini jelas mengejutkan para
peneliti.

"Ini adalah waktu yang relatif lama (efek pertumbuhan
bulu), mengingat bahwa umur tikus adalah kurang dari dua tahun," kata
Mulugeta.

Sementara ketika peneliti memberikan perlakuan
terhadap tikus botak dengan minoxidil saja, hasilnya kurang maksimal,
yaitu bulu tikus tumbuh jarang dan tidak panjang, seperti halnya pada
manusia. Hal ini menunjukkan bahwa astressin-B juga bisa digunakan
untuk menumbuhkan rambut manusia, kata tim peneliti.

Salah satu
peneliti, Yvette Tache, seorang profesor kedokteran di UCLA,
mengatakan dibutuhkan waktu hingga lima tahun memulai uji klinis pada
manusia. (go4/*****)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar