Metrotvnews.com, Jakarta: Pengacara senior Adnan
Buyung Nasution mengaku malu dan kecewa atas apa yang dilakukan
Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Yang membuat Bang Buyung-sapaan Akrab
Adnan Buyung--merasa demikian adalah pernyataan Dipo yang mengancam
memboikot media yang dianggap menyerang pemerintah."Saya malu
sedih dan kecewa berat atas pernyataan Dipo Alam tersebut," kata
pengacara senior Adnan Buyung Nasution usai memberikan pandangan atas
Rancangan Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta di
Komisi II DPR, Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis
(24/2).Bang Buyung tak abis pikir Dipo yang dulu dikenal
sebagai seorang aktivis kini berubah total menjadi otoriter. "Saya
malu, Dipo Alam itu dulu seorang aktivis, saya ikut membela dia
bersama, Hariman dan Rendra. Sebagai aktivis seharusnya dalam jiwanya
terbentuk segala sikap antiotoriter. Lha kok sekarang dia dengan
jabatannya menjadi sewenang-wenang," katanya.Ia
mengkhawatirkan apa yang terjadi di sekitar lingkaran Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. "Saya khawatir kenapa di sekitar Presiden SBY
semuanya tak mau sampaikan hal yang benar dan kritis, tapi
menyenangkan saja," kata Buyung.Ia berpandangan kemungkinan
itu terjadi disebabkan oleh Presiden SBY yang tidak berikan ruang
menyampaikan pendapat dan sangat monopolitis. "Kenapa tak ada
keberanian orang di sekitar Presiden SBY menyampaikan hal sebenarnya,
yang kritis. Tapi mungkin SBY sendiri yang tak senang ada suara yang
menentang, dia senang mendengar yang baik-baik saja," kata
Buyung.Buyung menjelaskan bahwa dalam banyak hal tejadi
anomali dengan pernyataan dan keinginan Presiden SBY. Ia mencontohkan
selama ini SBY mencitrakan sebagai orang yang santun dan bersikap
maupun bertutur. Namun, SBY justru seperti membiarkan anak buahnya
bertingkah dan berkata kotor."Kenapa SBY tidak tegur anak
buahnya yang kasar. Seperti Dipo Alam ini, kalau itu didiamkan saya
setuju kalau ada yang menduga ada pembiaran," kata Buyung.(Ant/BEY) Source:Kompas.com
Buyung Nasution mengaku malu dan kecewa atas apa yang dilakukan
Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Yang membuat Bang Buyung-sapaan Akrab
Adnan Buyung--merasa demikian adalah pernyataan Dipo yang mengancam
memboikot media yang dianggap menyerang pemerintah."Saya malu
sedih dan kecewa berat atas pernyataan Dipo Alam tersebut," kata
pengacara senior Adnan Buyung Nasution usai memberikan pandangan atas
Rancangan Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta di
Komisi II DPR, Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis
(24/2).Bang Buyung tak abis pikir Dipo yang dulu dikenal
sebagai seorang aktivis kini berubah total menjadi otoriter. "Saya
malu, Dipo Alam itu dulu seorang aktivis, saya ikut membela dia
bersama, Hariman dan Rendra. Sebagai aktivis seharusnya dalam jiwanya
terbentuk segala sikap antiotoriter. Lha kok sekarang dia dengan
jabatannya menjadi sewenang-wenang," katanya.Ia
mengkhawatirkan apa yang terjadi di sekitar lingkaran Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. "Saya khawatir kenapa di sekitar Presiden SBY
semuanya tak mau sampaikan hal yang benar dan kritis, tapi
menyenangkan saja," kata Buyung.Ia berpandangan kemungkinan
itu terjadi disebabkan oleh Presiden SBY yang tidak berikan ruang
menyampaikan pendapat dan sangat monopolitis. "Kenapa tak ada
keberanian orang di sekitar Presiden SBY menyampaikan hal sebenarnya,
yang kritis. Tapi mungkin SBY sendiri yang tak senang ada suara yang
menentang, dia senang mendengar yang baik-baik saja," kata
Buyung.Buyung menjelaskan bahwa dalam banyak hal tejadi
anomali dengan pernyataan dan keinginan Presiden SBY. Ia mencontohkan
selama ini SBY mencitrakan sebagai orang yang santun dan bersikap
maupun bertutur. Namun, SBY justru seperti membiarkan anak buahnya
bertingkah dan berkata kotor."Kenapa SBY tidak tegur anak
buahnya yang kasar. Seperti Dipo Alam ini, kalau itu didiamkan saya
setuju kalau ada yang menduga ada pembiaran," kata Buyung.(Ant/BEY) Source:Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar