Kamis, 17 Februari 2011

Thursday, 17 February 2011

Humas PT Indonesia Ferry Mario Sardadi mengatakan, setelah
mempercepat waktu bongkar muat dan mengoperasikan kapal-kapal besar di
Dermaga III, IV, dan V, antrean kendaraan berhasil diatasi. Mario
menjelaskan, PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak saat ini tetap
mengoperasikan 22 kapal dan lima dermaga. “Kami memaksimalkan 21 kapal
hingga 72 trip sehingga kemacetan bisa teratasi,” ujarnya.


Manajer Pengumpul Tol PT Marga Mandala Sakti (PT MMS) Ega N
Boga mengaku belum menghitung total kerugian akibat kemacetan panjang
selama 10 hari di jalan tol Tangerang-Merak. “Sudah pasti kekurangan
pemasukan itu terjadi,” terang Ega.

Sebelumnya Manajer
Pelayanan Lalu Lintas dan Ketertiban PT MMS Rahmatullaah mengatakan,
saat kondisi normal atau tidak terjadi kemacetan, kendaraan yang
keluar di gerbang Tol Merak mencapai 7.000 uni per hari. Akibat
antrean panjang, jumlah kendaraan menyusut hingga 1.000–2.000 unit per
hari. Sementara, sekitar 5.000 kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak
harus dialihkan keluar melalui pintu Gerbang Tol Cilegon Barat atau
Cilegon Timur.

Imbasnya, pemasukan yang tidak terserap PT MMS
sekitar Rp3.000–4.000 per kendaraan. Untuk kendaraan yang dikeluarkan
di Cilegon Timur pengurangan pemasukan bisa mencapai Rp6.000- 8.000
per kendaraan. Untuk diketahui, sejak akhir 2010 hingga Februari ini,
antrean truk sering terjadi di Pelabuhan Merak. Antrean disebabkan
beberapa faktor, di antaranya cuaca buruk di Perairan Selat Sunda dan
pendataan penumpang pascaterjadinya kebakaran KMP Laut Teduh II.(teguh
mahardika)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar