Jumat, 25 Februari 2011

92 Persen Anak di Bawah 2 Tahun Eksis di Dunia Maya

Metrotvnews.com: Hampir semua anak-anak di Amerika
eksis di dunia maya sebelum berusia dua tahun. Para orang tua yang
berandil dalam keikutsertaan mereka di jejaring sosial mengatakan,
mereka melakukannya agar kerabat mereka mengetahui perkembangan sang
anak. Tapi ini juga mengundang keprihatinan soal keamanan
online.

Perusahaan keamanan AVG bahkan mengatakan, banyak
keluarga yang memposting foto si jabang bayi sebelum mereka lahir ke
dunia. Foto ini diposting dalam bentuk sonogram. Di Amerika, sebanyak
92 persen dari anak-anak telah ‘hadir’ di jagad maya sebelum mereka
menginjak dua tahun. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan
anak-anak yang tinggal di Eropa (73 persen).

Masih mengacu pada
penelitian yang digelar AVG, rata-rata ”kelahiran digital" anak-anak
terjadi saat mereka berusia enam bulan, dengan sepertiga dari mereka
memiliki foto dan informasi di dunia maya dalam hitungan
minggu.

Tak hanya di jejaring sosial, ternyata anak-anak yang
masih ‘buta’ internet ini juga telah memiliki alamat e-mail. Para
orang tua yang membuatkan e-mail ini menjelaskan bahwa mereka
melakukannya untuk berbagi dengan teman dan keluarga.

Sebanyak
70 persen dari para orang tua mengemukakan alasan tersebut, sedangkan
yang lain beralasan mereka ingin menambahkan konten lain dalam profil
situs jejaringnya. Sisanya, yakni 18 persen mengungkapkan mereka hanya
sekedar ikut ikutan teman.

CEO AVG JR Smith berujar, dengan
kenyataan itu orang tua diimbau untuk berhati-hati. Sejumlah
pertanyaanpun dihadapkan seperti: “Di masa depan, apa yang nanti
anak-anak pikirkan tentang informasi yang sudah kalian unggah di
online?”

Smith menegaskan, dengan langkah ‘mengeksiskan’
anak-anak di dunia maya, maka para orang tua dipaksa untuk memberi
perhatian lebih pada privacy setting yang ada di situs jejaring
sosial. Jangan sampai informasi yang sebenarnya ingin ditujukan pada
teman dan keluarga saja malah bisa dilihat oleh semua pengguna
internet di seluruh dunia.

Tak hanya orang tua, semua pihak
harus bertanggung jawab terhadap tantangan keamanan online. Orang tua
dan anak-anak harus mengedukasi diri mereka tentang perlindungan
informasi. Sekolah juga hendaknya mengajarkan murid dan wali murid
tentang privacy serta pembuat kebijakanpun harus selalu update tentang
hal itu. (Sumber: Tgdaily/Internetsehat/DOR)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar