Senin, 04 April 2011

Peneliti: Ulat Bulu bisa Dikendalikan

Metrotvnews.com, Bogor: Peneliti Departemen Proteksi
Tanaman Fakultas Pertanian IPB Profesor Aunu Rauf mengatakan, hama
ulat bulu di Probolinggo, Jawa Timur, dapat dikendalikan.
"Pengendalian dapat dilakukan dengan penggunaan pestisida atau
memusnahkan kepompong dengan cara manual, yakni mengumpulkan dan
membakarnya," kata Rauf melalui saluran telepon, Selasa
(5/4).

Aunu menjelaskan, hama ulat bulu yang menyerang delapan
kecamatan di Probolinggo merupakan jenis baru yang belum pernah
dilaporkan. Karena, jenis ulat bulu yang biasa menyerang pohon mangga
berbeda dengan ulat bulu yang kini menyerang puluhan pohon mangga di
Probolinggo. "Ini jenis baru, belum pernah dilaporkan sebelumnya ulat
jenis ini menyerang pohon mangga," katanya.

Jenis ulat bulu
tersebut, kata Aunu, termasuk kelompok kupu-kupu jenis ngengat yang
berwarna gelap dan aktif bergerak di malam hari. Bila kepompong
tersebut tidak segera diberantas, populasinya akan terus bertambah dan
akan mengganggu produksi mangga di kawasan tersebut.

"Ulat ini
menyerang daun-daun mangga menyebabkan daun-daun rontok dan rusak.
Daun ini berfungsi untuk proses fotosintensis. Ini akan mempengaruhi
produksi mangga di daerah ini," katanya.

Aunu yang saat ini
sedang berada di Probolinggo mengatakan, berdasarkan pengamatannya di
lapangan, umur ulat di lapangan seragam. Artinya, ulat berasal dari
telur yang sama yakni telor ngengat.

Menurut Aunu, penyebab
hama ulat bulu tersebut karena musuh alaminya mengalami tekanan. Musuh
alami ulat tersebut tidak hanya burung, ada juga serangga, lalat dan
lebah. "Musuh alaminya terganggu karena musim hujan yang panjang. Ini
murni faktor alam," katanya.

Hilangnya musuh alami, menyebabkan
ulat-ulat tersebut mendadak berkembang biak hingga menjadi hama. Aunu
mengatakan, pemerintah setempat telah melakukan upaya pencegahan
dengan menyebarkan musuh alaminya. Namun untuk mempercepat
pemberantasannya, peran masyarakat sangat diharapkan untuk
mengumpulkan kepompong yang sudah terbentuk dan dimusnahkan dengan
membakarnya.

Menurut Aunu, hama ulat bulu selain merusak
tanaman mangga, juga menyebabkan gatal-gatal bila terkena kulit
manusia. Namun, gatal-gatal tersebut tidak berpengaruh buruk. Selain
itu, penyemprotan disinsektan yang berlebihan dikhawatirkan
mempengaruhi kondisi lingkungan setempat. Sehingga pemusnahan dengan
cara alami lebih di prioritas. (Ant/DOR)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar