Minggu, 10 April 2011

Hanung: Film Tanda Tanya Lebih Jujur

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Walau mendapat banyak
kritikan, sineas film Hanung Bramantyo mengaku puas dengan film
terbarunya yang berjudul Tanda Tanya. Ia mengatakan film
terbarunya itu merupakan film yang paling jujur dari dirinya dibanding
dengan film-film garapannya yang lain.

"Ini 80% lebih jujur
dari film-film sebelumnya, termasuk Brownies yang mendapat Piala Citra
dan Ayat-ayat Cinta," paparnya singkat, Minggu
(10/4)

Menurutnya, kompromi di film garapannya sekarang lebih
sedikit, baik dengan penulis maupun produser.

Tentang kritikan
yang dilontarkan atas film ini, misalnya mendiskreditkan salah satu
organisasi,  ia malah mengaku senang. Menurutnya dengan adanya
kritikan menandakan bahwa film tersebut hidup.

Film Tanda
Tanya
besutan Hanung kali ini bertema keragaman dan toleransi.
"Kita ingin mengembalikan krisis toleransi ini kepada makna bhineka
tunggal ika," paparnya Ahad (10/4).

Iapun menegaskan, film ini
tidak berbicara tentang teologi, tetapi sosiologi.

Dari
tampilan gambar yang disajikan dalam trailer yang ada di Youtube
beberapa hari yang lalu, film Tanda Tanya ini menampilkan sebuah
gejolak besar dan rasa penasaran yang sangat besar. Baru gambar
pembuka, kita sudah di suguhkan dengan tampilan yang sangat ber-bau
Agamis, kemudian ditambah dengan kata-kata yang benar-benar membuat
pendengar semakin penasaran.

Dalam trailernya itu ditampilkan
beberapa tempat ibadah mulai dari gereja, masjid, dan kelenteng. Dari
situ saja sudah bisa disimpulkan bahwa tema yang diangkat Hanung
terasa sangat berbahaya karena terasa akan mengundang kontrapersi
nantinya. Dilanjutkan dengan sedikit konflik cerita yang masih
samar-samar dalam trailer ini, konflik yang sudah pasti tentang sikap
toleransi.

Dari percakapan yang terekam, sepertinya akan ada
pernikahan yang berujung perpisahan, akan ada seorang tokoh yang
melakukan pindah agama dan ada juga konflik yang menggambarkan
permasalahan keluarga yang sangat menghebohkan, terlihat dengan sangat
jelas beberapa adegan kekerasan, adegan pertengkaran mulut dan derai
air mata menyertai cerita dalam film ini.

Dan trailer ini di
akhiri dengan suara yang berbunyi, "Apa itu Islam Pak Ustad?" Sungguh
sebuah tanda tanya yang membuat semua orang yang melihat trailer ini
mengeluarkan tanda tanya yang sangat besar, seperti apa film ini
nantinya.

Dalam cerita singkat yang dituliskan cerita dalam
film ini dikatakan menggambarkan perbedaan-perbedaan yang mengarah
pada tujuan yang sama, dengan pertanyaan akhir, "masih pentingkah kita
berbeda?"

Film bertemakan toleransi ini, sebuah visualisasi
yang menarik untuk mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang
kuat akan keragamannya. Untuk itu kita perlu kembali memaknai arti
sebuah kata  toleransi agar dapat hidup berdampingan secara damai
dan penuh kasih.(MI/ICH)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar