Minggu, 27 Maret 2011

Tentara NATO Terbunuh di Afghanistan

Metrotvnews.com, Kabul: Seorang serdadu Pasukan
Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (NATO) tewas dalam ledakan bom buatan di wilayah
Afghanistan selatan, Ahad (27/3).

"Seorang anggota ISAF tewas
setelah satu serangan bom buatan di Afghanistan selatan pada hari
ini," kata satu pernyataan yang disiarkan oleh ISAF.

Namun,
pernyataan singkat itu tidak mengungkapkan kebangsaan korban. Hanya
mengatakan kebijakan ISAF untuk menunda prosedur identifikasi korban
kepada otoritas nasional yang relevan. Pasukan terutama dari Amerika
Serikat, Inggris, Kanada dan Australia telah ditempatkan di wilayah
Afghanistan selatan dalam kerangka ISAF untuk memerangi gerilyawan
Taliban.

Korban Ahad itu menjadi jumlah tentara NATO yang tewas
menjadi 100 orang di Afghanistan sepanjang tahun ini. Menurut laporan
AFP sebelumnya, sejumlah warga sipil Afghanistan tewas dan cedera
akibat serangan udara pasukan internasional yang ditujukan pada
seorang komandan Taliban di Provinsi Helmand, Sabtu, tanpa merinci
jumlah korban.

NATO mengatakan ISAF meminta bantuan serangan
udara terhadap dua kendaraan yang diduga membawa seorang pemimpin
Talibanm dan para pendukungnya, tetapi kemudian diketahui mereka
membawa warga sipil.

"Para warga sipil Afghanistan tewas dan
cedera di distrik Naw Zad, Provinsi Helmand kemarin (Jumat)," kata
ISAF dalam satu pernyataan. ISAF sedang melakukan penyelidikan atas
insiden itu.

Korban-korban sipil dalam operasi-operasi militer
merupakan hal paling peka di Afghanistan, saat pasukan koalisi
berperang untuk menumpas pemberontakan yang dipimpin Taliban menjelang
penyerahan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan pada
akhir 2014.

Insiden terbaru itu terjadi setelah sembilan
orang-- yang menurut para pejabat Afghanistan adalah anak-anak yang
sedang mengumpulkan kayu bakar -- tewas dalam serangan udara NATO
dekat perbatasan dengan Pakistan awal bulan ini.

PBB mengatakan
kematian para warga sipil Afghanistan dalam perang itu meningkat 15
persen yang mencapai rekor tertinggi tahun lalu. Pihak gerilyawan
bertanggung jawab atas tiga perempat dari korban-korban yang tewas
itu.(Ant/BEY)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar