Rabu, 30 Maret 2011

JK: Pemerintah Terlalu Sibuk pada Urusan Tidak Penting

Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Wakil Presiden Jusuf
Kalla turut resah dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini. Mulai dari
penegakan hukum yang lemah, pemberantasan korupsi yang jalan di
tempat, masalah impor beras, sampai soal kualitas kepemimpinan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Curahan hati JK ini
dikatakannya di Jakarta, Rabu (30/3), saat bersilaturahmi dengan Dewan
Penyelamatan Negara.

Menurut JK, pemerintah saat ini terlalu
sibuk mengurus hal-hal yang tidak penting. "Mari kita prioritas. Kita
punya masalah krisis pangan karena kita sekarang impor beras, masalah
jalan yang banyak rusak, atau krisis BBM. Kok malah sibuk urusi PSSI,
atau urus Gayus. Itu penting juga. Tapi seperti hanya itu saja
masalah," tandas JK.

JK mengatakan impor beras tidak perlu
terjadi kalau saja pemerintah bisa mengatur. "Kenapa kita tiba-tiba
impor beras, padahal sebelumnya kita swasembada beras. Ini karena
menteri tidak berani mengatur. Kita bisa impor beras kan karena pupuk
dan bibit tidak tersedia tepat waktu. Itu saja soalnya,"
urainya.

Selain impor beras, JK keluhkan juga soal penegakan
hukum dan pemberantasan korupsi yang tetap jalan di tempat. "Masalah
hukum dan korupsi itu kembali pada soal pemimpinnya. Ke bawah-bawahnya
bisa beres, jika yang di atas mampu memberi teladan. Pemimpin itu
harus beri contoh. Pemimpin itu juga siap untuk tidak popular," papar
JK.

Menurut JK, bangsa Indonesia ini luar biasa kaya dan
hebatnya. "Masalah kita ada di internal kita sendiri. Kita tegas,
berani dan konsisten atau tidak. Negara ini paling mampu. Cuma soalnya
kan, kompromi jadi lebih kuat daripada kemauan," lanjutnya.

JK
justru menganggap penting agar pemerintah berterus terang. "Kita ini
kan negara demokrasi. Mari kita saling berterus terang. Pemerintah
juga harus memperbaiki diri. Saya tidak bisa mengatakan yang lebih
dari ini. Tapi, kalau saya salah, saya bilang saya salah," pungkas
JK.

Ikut hadir dalam silaturahmi ini sejumlah tokoh, seperti
Bambang Soesatyo, Laode Ida, Lily Wahid, Effendi Choirie, Permadi,
Fuad Bawazier, Eggi Sudjana, Adi Massardi, dan Saurip Kadi.(MI/BEY)

Source:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar