Metrotvnews.com, Yerusalem: Israel menyerukan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (2/4), untuk membatalkan
laporan yang menyebutkan pihaknya telah melakukan kejahatan perang
selama perlawanan pada Desember 2008 - Januari 2009. Israel berdalih,
seorang penulis laporannya bisa saja salah.Ahli hukum asal
Afrika Selatan Richard Goldstone mengetuai misi pencarian fakta yang
dalam laporan 2009 kepada Dewan HAM PBB menyebutkan baik Israel maupun
kelompok Hamas, yang menguasai Gaza, ditemukan bersalah atas kejahatan
perang dalam konflik tersebut.Goldstone menuliskan dalam kolom
di surat kabar Washington Post, Jumat: "Bila saya sudah mengetahui apa
yang saya ketahui sekarang, Laporan Goldstone merupakan dokumen yang
berbeda." Sekitar 1.400 warga Palestina, di antaranya ratusan warga
sipil, dan 13 warga Israel terbunuh dalam perang yang dilakukan dengan
pengakuan Israel bertujuan mengakhiri serangan roket lintas perbatasan
dari pejuang Palestina.Israel menolak untuk bekerja sama
dengan misi Goldstone dan mengutuk laporannya sebagai menyimpang dan
bias.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam
pernyataan tertulisnya meminta PBB supaya membatalkan laporan
Goldstone."Semua yang kami katakan telah terbukti benar,
Israel tidak secara sengaja melukai warga sipil, badan yang
menyelidiki sudah layak dan fakta bahwa Goldstone telah menarik
kembali penyataannya cukup untuk membatalkan laporannya," menurut
penyataan Netanyahu.Menteri Luar Negeri Israel Avigdor
Lieberman mengatakan dalam acara temu pers stasiun televisi Israel
Channel 2 bahwa "kebenaran telah muncul", dan penarikan kembali
pendapat Goldstone telah menyebabkan banyak upaya diplomatik atas nama
Israel.Goldstone mengindikasikan dalam tulisan pada Jumat
bahwa kalau negeri Yahudi itu bekerja sama dengannya pada saat itu,
kemungkinan akan tampak mereka tidak sengaja menargetkan warga sipil
"sebagai suatu kebijakan." Beberapa penyelidikan militer Israel
mengenai kasus kelakuan buruk telah menyoroti pembunuhan warga sipil,
kata Goldstone."Saya menyesal bahwa misi pencari fakta kami
tidak mempunyai bukti yang menjelaskan keadaan seperti kami duga warga
sipil ditargetkan, karena hal itu kemungkinan mempengaruhi penemuan
kami mengenai kesengajaan dan kejahatan perang," kata
Goldstone.Goldstone juga menulis bahwa Israel telah
menyelidiki secara signifikan rangkaian kejadian yang tertulis dalam
laporannya, sementara Hamas tidak melakukan apa pun untuk memeriksa
serangan roket mereka, yang secara sengaja dan tanpa diskriminasi
ditujukan kepada warga sipil.(Ant/RIZ) Source:Kompas.com
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (2/4), untuk membatalkan
laporan yang menyebutkan pihaknya telah melakukan kejahatan perang
selama perlawanan pada Desember 2008 - Januari 2009. Israel berdalih,
seorang penulis laporannya bisa saja salah.Ahli hukum asal
Afrika Selatan Richard Goldstone mengetuai misi pencarian fakta yang
dalam laporan 2009 kepada Dewan HAM PBB menyebutkan baik Israel maupun
kelompok Hamas, yang menguasai Gaza, ditemukan bersalah atas kejahatan
perang dalam konflik tersebut.Goldstone menuliskan dalam kolom
di surat kabar Washington Post, Jumat: "Bila saya sudah mengetahui apa
yang saya ketahui sekarang, Laporan Goldstone merupakan dokumen yang
berbeda." Sekitar 1.400 warga Palestina, di antaranya ratusan warga
sipil, dan 13 warga Israel terbunuh dalam perang yang dilakukan dengan
pengakuan Israel bertujuan mengakhiri serangan roket lintas perbatasan
dari pejuang Palestina.Israel menolak untuk bekerja sama
dengan misi Goldstone dan mengutuk laporannya sebagai menyimpang dan
bias.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam
pernyataan tertulisnya meminta PBB supaya membatalkan laporan
Goldstone."Semua yang kami katakan telah terbukti benar,
Israel tidak secara sengaja melukai warga sipil, badan yang
menyelidiki sudah layak dan fakta bahwa Goldstone telah menarik
kembali penyataannya cukup untuk membatalkan laporannya," menurut
penyataan Netanyahu.Menteri Luar Negeri Israel Avigdor
Lieberman mengatakan dalam acara temu pers stasiun televisi Israel
Channel 2 bahwa "kebenaran telah muncul", dan penarikan kembali
pendapat Goldstone telah menyebabkan banyak upaya diplomatik atas nama
Israel.Goldstone mengindikasikan dalam tulisan pada Jumat
bahwa kalau negeri Yahudi itu bekerja sama dengannya pada saat itu,
kemungkinan akan tampak mereka tidak sengaja menargetkan warga sipil
"sebagai suatu kebijakan." Beberapa penyelidikan militer Israel
mengenai kasus kelakuan buruk telah menyoroti pembunuhan warga sipil,
kata Goldstone."Saya menyesal bahwa misi pencari fakta kami
tidak mempunyai bukti yang menjelaskan keadaan seperti kami duga warga
sipil ditargetkan, karena hal itu kemungkinan mempengaruhi penemuan
kami mengenai kesengajaan dan kejahatan perang," kata
Goldstone.Goldstone juga menulis bahwa Israel telah
menyelidiki secara signifikan rangkaian kejadian yang tertulis dalam
laporannya, sementara Hamas tidak melakukan apa pun untuk memeriksa
serangan roket mereka, yang secara sengaja dan tanpa diskriminasi
ditujukan kepada warga sipil.(Ant/RIZ) Source:Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar